Banyak orang melambangkan waktu bagaikan emas atau harta. Tapi Bagiku waktu bukanlah emas atau harta. Bagiku waktu adalah kesempatan, kesempatan yang hanya datang untuk satu kali dan tak akan datang untuk kedua kalinya. Aku tak selalu berpendapat bahwa kesempatan itu adalah harta, karena jika waktu selalu kita anggap uang maka celakalah kita yang selalu tergila oleh harta.walau bukan itu sepenuhnya makna dari Pribahasa tersebut. Tapi itulah pendapatku.
Mungkin karena aku selalu beranggapan waktu adalah kesempatan, aku sangat takut menyianyiakan kesempatan itu, memegang erat sebuah rencana dan berusaha utuk menggapai sebuah target.
Belajar dari penggalaman, aku bukanlah seseorang yang bisa selalu berpikiran positif dalam bekerja karena bagiku hidup tak selalu untung, dalam sebuah keberuntungan pasti ada celah bagi Pencobaan untuk datang menghamipiri. Tapi disaat pencobaan atau pergumulan datang untuk mampir atau menetap untuk beberapa waktu dihidupku, disinilah aku mulai untuk selalu berpikir Positif.
Yah,... begitulah hidup bagi ku.
Sesuatu yang selalu berkaitan dengan takdir dan nasib yang tak pernah lepas dari sebuah perjuangan. Ketika kesempatan dipertunjukan disitu perjuangan dipertanyakan.
Bagaimana dengan kesempatan yang gagal ???
Mungkin jika seseorang ahli matematika atau profesor sekalipun dipertantang untuk menhitung sebuah kesempatan yang gagal dihidup seseorang , mungkin dia mengangkat tangan sebelum memulai, karena begitu banyak kesempatan yang terlepas dari gengaman.
Aku memang tak selalu berani untuk mengambil tantangan namun dengan tekat aku berani utuk menerima resiko. Dari waktu lampau aku belajar untuk selalu memperjuangkan sebuah kesempatan.